Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dalam animasi 3D karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Animasi 3D pada umumnya dikerjakan menggunakan komputer.
Animasi 3D juga bisa disebut sebagai objek animasi yang ada di ruang 3D. Animasi 3D sendiri memiliki beberapa prinsip dalam pembuatannya seperti solid drawing, squash and stretch, anticipation, staging, slow in dan slow out, straight ahead dan pose to pose, arch, serta penentuan waktu atau timing.
Sejarah Animasi 3D
Sejarah singkat perkembangan animasi dunia dimulai sekitar 30.000 tahun yang lalu, manusia saat itu sudah mempunyai usaha untuk membuat gambar yang mencerminkan suatu proses gerak. Pada lukisan di dinding gua Altamira di Spanyol memperlihatkan gambar binatang sedang berlari.
Kesan gerak didapat dengan menumpukkan gambar kaki binatang tersebut sehingga jumlah kaki terlihat 6-8 kaki. Salah satu dari (karya) tertua tentang pelukisan gambar gerakan ditemukan pada masa 1600 SM di Yunani. Misal pada dekorasi Partenon berbentuk relief yang melukiskan rangkaian/rentetan penari yang tampak bergerak dengan pertambahan kecepatan dan perubahan posisi.
Pada tahun 1671, Athanasius Kircher membuat suatu gebrakan dengan menciptakan sebuah alat yang merupakan cikal bakal dari kamera proyektor. Alat ini dia sebut sebagai “Magic Lantern” Seorang berkebangsaan Belanda, Pieter Van Musschenbroek pada tahun 1736 disebut sebagai orang pertama yang membuat gambar animasi. Animasi yang dibuat oleh Pieter saat itu adalah kincir angin yang bergerak.
Tahun 1824, Peter Roget memperkenalkan “The Persistence of Vision”, sebuah alat untuk menggerakkan gambar. Pada tahun yang sama ditemukan sebuah alat bernama “Thaumatrope” yang oleh sebagian pakar sejarah animasi disebut sebagai rancangan John Aryton Paris. Akan tetapi oleh sebagian ahli yang lain alat tersebut ditemukan oleh Charles Babbage. Tahun 1832, sebuah alat yang dinamakan Phenakistoscope dikenalkan oleh Dr. Simon Ritter. Alat ini juga berfungsi membuat ilusi gambar yang diputar.
Pada tahun 1834, george Horner menemukan alat yang dinamakan “Zoetrope”. Alat ini berbentuk silinder yang dikelilingi oleh gambar sekuensial berurutan. Sehingga apabila diputar, kita akan melihat suatu ilusi gerak.
Pada tahun 1868, John barnes Linnet telah mematenkan sebuah media untuk membuat ilusi gerakan gambar yang disebut “Flip Book”. Alat ini sampai saat ini masih sering dipraktekkan oleh seniman animasi sebagai langkah awal untuk belajar animasi sebelum masuk pada langkah animasi komputer. Hasil dari Flip Book berupa gambar pada lembaran-lembaran kertas bila di gerakan akan menghasilkan animasi.
Tahun 1872, Eadweard Muybridge memulai bereksperimen dengan kumpulan foto binatang yang berurutan gerakannya Pada tahun 1877, sebuah alat yang dinamakan Praxinoscope dikenalkan oleh Emile raynaud. Alat ini merupakan perkembangan dari “Zoetrope” yang lebih disempurnakan. Dengan sebuah cermin, ilusi gerakan dari rentetan gambar akan bisa dilihat. Kemudian oleh Renaud, alat ini dikembangkan lagi menjadi sebuah alat yang dia sebut sebagai “Theatre Optique”.
Pada tahun 1889, sebuah alat yang dinamakan Kinetoscope ditemukan oleh Thomas Edison dengan menyusun 50-an frame film yang diputar selama 13 detik. Sejarah pertunjukan film animasi dimulai pada tanggal 28 Oktober 1892 saat Emile Reynaud memutar film bisunya yang terdiri dari 500 frame gambar dengan menggunakan Theatre Optique di Museum Grevin Paris Prancis. Adapun pembuatan produksi animasi standar dimulai pada tahun 1906 oleh tokoh aimasi yang bernama J. Stuart Blackton. Dia memperkenalkan teknik merekam gambar-gambar dari kapur tulis yang berjudul “Humorous Phases of Funny Faces”. Pada tanggal 17 Agustus 1908, Emile Cohl pertama kali mempertunjukkan filmnya didepan pemuka-pemuka kerajaan Prancis tepatnya di Theatre Du Gymnase di Paris Perancis. Kemudian Emile Cortet (sebutan lain emile cohl) pergi ke Fort Lee, New Jersey dekat kota
New York untuk bekerja di studio Eclair dan dia dapat mengembangkan berbagai teknik animasi di kota itu, termasuk pada tahun 1910 dia mengembangkan Cut Out animation yang sedikit memudahkan para animator dalam berkarya.
Pada tahun 1928, Disney membuat animasi bersuara pertama dengan judul Steamboat Willie yang menandakan berakhirnya era animasi bisu. Kemudian Disney menambahkan warna pada animasi selanjutnya yaitu Flowers and Trees pada tahun 1932. Pada tahun 1949, Jay Ward dan Alexander Anderson Jr. membuat animasi televisi pertama yang berjudul Crusader Rabbit.
Contoh Animasi 3D
1. TOY STORY 2 (1999)
John Lasseter kembali menyutradari film seri TOY STORY yang menurutku adalah yang terbaik. Jika di film pertama, Woody berusaha menyelamatkan Buzz dari tetangga Andy, Sid sang perusak mainan, maka di film kedua, kini Buzz yang berusaha menyelamatkan Woody dari kolektor mainan sekaligus pemilik toko mainan, Al yang sudah mencuri Woody dan berusaha menjualnya ke Jepang. Dalam seri ini juga diperkenalkan tokoh baru, koboi wanita Jessie dan penggali tambang Prospector, dan Bull’s Eye, kuda setia Woody. Yang membuat film ini begitu hebat adalah film ini lebih emosional dibandingkan seri TOY STORY yang lain, terutama saat scene Jessie menceritakan kisahnya dengan pemilik lamanya, Emily diiringi dengan soundtrack “When She Loved Me” yang akan membuat sebagian orang yang menontonnya menjadi terharu.
2.RATATOUILLE (2007)
Untuk kedua kalinya Brad Bird kembali menerima Oscar untuk kategori Best Animated Feature setelah sebelumnya dia berhasil lewat film THE INCREDIBLES. Remy The Rat adalah tikus jalanan yang berbeda dengan ratusan saudaranya yang lain yang tinggal di sebuah atap rumah tua. Dia bosan harus mengorek-ngorek tong sampah untuk mendapatkan makanan dan merasa dia mempunyai keahlian untuk memasak layaknya manusia biasa. Maka dia pun kabur ke Paris untuk mengejar impiannya menjadi Koki hebat dengan perantara pembantu koki kurus yang tidak meyakinkan, Alfredo Linguini. Film ini juga sempat menjadi film animasi 3d yang masuk nominasi Oscar terbanyak (lima nominasi Oscar) sebelum di tahun berikutnya rekor ini pecah oleh film Pixar yang lain, WALL E.
3.ICE AGE (2002)
20th Century Fox selalu gagal membuat film animasi yang sukses secara komersil maupun kualitas, hingga Chris Wedge datang membawa angin segar. Bersama Blue Sky Studios, Wedge melahirkan sebuah franchise animasi tersukses milik Fox, ICE AGE. Cerita dalam film ICE AGE mungkin terkesan standard, namun sebuah karakter tanpa dialog bernama Scrat yang selalu mengejar-ngejar kenari menjadi suatu ikon komik tersendiri yang membuat film ini begitu diingat banyak orang. Hebatnya lagi, film ini berhasil masuk nominasi Best Animated Feature di ajang Oscar tahun 2003, walau harus kalah oleh film anime karya Hayao Miyazaki, The Spirited Away. Film ini pun melahirkan dua film lanjutan yang amat sangat sukses di pasaran, terutama di pasar internasional (pasar luar Amerika Utara).
0 comments:
Post a Comment